“Gagal Menjadi pemain bola” dan Indonesia negara sepakbola?

Posted on September 4, 2012

0


Kemarin, Senin 3/9 kami mengadakan ajang diskusi tentang pengalaman followers dan admin sendiri yang dulunya pernah bermain dan bercita-cita menjadi pemain bola tapi kandas. Agar lebih rapih dan mudah dilihat, kami beri hastag #GagalMenjadiPemainBola . Sebetulnya hastag ini telah digunakan @gab_omar beberapa hari lalu. Kami berniat untuk melanjutkan saja.

Penduduk Indonesia di prediksi mencapai 259.940.857 jiwa, dengan 132.240.055 laki-laki dan 127.700.802 perempuan. Ini masih prediksi setelah saya melihat dari internet. Butuh tanya orang sensus untuk tahu tepatnya. Melihat dari banyaknya jumlah Penduduk Indonesia… Lebih dalamnya lagi dengan banyaknya Laki-laki di Indonesia yang mayoritas saat kecil pernah bermain bola,” kenapa kita tidak bisa membuat  Timnas yang tangguh? Apa sulitnya mencari 11 orang dari sabang sampai merauke untuk jadi pemain? “ Ehmm… Setidaknya ini diskusi jika kita sudah membawa-bawa Messi dan Pele di Indonesia dan dengan teman-teman saja kan? “ Masak dari segitu banyaknya orang di Indonesia gak ada yang kayak Messi sih.” Bila semakin banyaknya jumlah penduduk di suatu negara juga harus semakin kuatnya Timnas nya harusnya China yang berpenduduk 1.343.239.923 jiwa sudah menemukan banyak Messi-Messi disana. India dengan 1.205.073.612 jiwa harusnya tidak lagi memproduksi Film, tapi telah membuat timnas yang masuk Piala Dunia. Nyatanya? Uruguay yang hanya berpenduduk  3.316.328 jiwa bisa menjelma jadi kekuatan di Dunia. Kalau kami simpulkan , “kehebetan datang bukan dari banyaknya jumlah tapi dari bagaimana bisa memanfaatkan sekecil dan sedikit apapun potensi yang ada.” Ibarat cinta, “ lebih baik ketemu seminggu sekali tapi berkesan daripada ketemu tiap hari tapi selalu meninggalkan luka.” Tsah gak nyambung.

Sebelum kita bicara mencari Messi , Pele, Ronaldo atau mungkin Hulk di Indonesia.  Mari kita tengok diri kita sendiri kenapa kita tidak menjadi pemain bola?Apa jawaban dari diri kita? “ehmmm tapi kan gue. Ehmmm ya gitu deh”,  Hampir semua jawaban mengarah ke faktor Ekonomi,tidak ada dukungan, fasilitas yang kurang memadai, telat bergabung SSB, pernah terkena cedera dan ingin melanjutkan pendidikan. Berikut ini suara-suara dari twitter yang mention ke @suarasupporter alasan #GagalJadiPemainBola nya yah, saya tidak ambil semuanya karena hampir sama kok alasannya.

@trezegulum17               : Otot ligamem putus pas pertandingan,istirahat 8 bulan gak main bola,badan membesar kayak Ronaldo sampai sekarang  #GagalJadiPemainBola

‏@aliefwicaksono             : ‏Karena kurang konsisten, pernah ikut SSB waktu kecil tp bubar dan skrg udah telat utk masuk SSB lain.   #GagalJadiPemainBola

@rzlpaul                              : #GagalJadiPemainBola karena salah bakat pergaulan,ujung-ujungnya penikmat bola.

@daniel_a_n                    : #GagalJadiPemainBola karena dulu gak punya duit buat bayar iuran SSB, minta orang tau juga gak ada duit.

@PB_Sukabumi               : karena sering kena persendian kaki (enkle) maka beralih profesi menjadi guru #GagalJadiPemainBola

@NooryayanAS                                : Waktu SMA jadwal sekolah dari jam 6:55-15:30, jadi gak sempet untuk latihan bareng ssb #GagalJadiPemainBola

@rezky_suhendra           : #GagalJadiPemainBola karena  tidak ada faktor dukungan dari orang tua khususnya ibu.

@ArdiSoto                          : #GagalJadiPemainBola karena ekonomi, gak ada dukungan, tangan pernah retak dan masih trauma, tapi tetap berlatih

@eldipa_fajar                   : #gagaljadipemainbola main lumayan, tapi kebanyakan disuruh les pelajaran jadi gak sempat masuk ssb.

Diatas ini adalah Curhatan, pengalaman teman-teman yang gagal menjadi pemain sepakbola. Masih banyak yang tentunya tidak bisa ditulis satu per satu. Intinya sama. Selebihnya ada yang memilih menjadi pengamat. Ehmm memang Indonesia negara penuh para pengamat ketimbang aktornya.

Indonesia yang digembor-gemborkan negara Sepakbola ? Lebih pantas untuk saat ini menjadi “Negara penikmat bola”. Dari seluruh lapisan hampir suka bola, mengamati, dan pernah bermain bola. Tapi hanya berapa persen yang memilih benar-benar menjadi pemain sepakbola. Ini faktor lain dari kurangnya perhatian pemerintah, PSSI dan klub sendiri untuk membina pemain mudanya. Kedepannya jangan dulu berharap muncul Messi , Ronaldo, Rooney di Indonesia. Saya sih berharap talenta Pahabol, Boaz, kepemimpinan Bambang Pamungkas, Ponaryo, gesitnya Andik dll muncul lagi dimasa yang akan datang. Karena, kita Indonesia bukan negara-negara “itu”Image

Posted in: Uncategorized